fose

fose
Asep Mahpudin

Selasa, 08 November 2011

BIMBINGAN ANTISIPASI & PENCEGAHAN KECELAKAAN


BIMBINGAN ANTISIPASI & PENCEGAHAN KECELAKAAN
ANTICIPATORY GUIDANCE
Memberitahukan/upaya bimbingan kepada orang tua tentang tahapan perkembangan sehingga orang tua sadar akan apa yang terjadi dan dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan usia anak
  
PENCEGAHAN TERHADAP KECELAKAAN PADA ANAK
  • Kecelakaanmerupakankejadian yang dapatmenyebabkankematianpadaanak. 
  • Kepribadianadalah factor pendukungterjadinyakecelakaan.
  • Orang tuabertanggungjawabterhadapkebutuhananak, menyadarikarakteristikperilaku yang menimbulkankecelakaan
  • waspadaterhadap factor-faktorlingkungan yang mengancamkeamanananak.
FACTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KECELAKAAN
Jenis kelamin biasanya lebih banyak pada laki-laki karena lebih aktif di rumah.
Usia pada kemampuan fisik dan kognitif,  semakin besar akan semakin tahu mana yang bahaya.
Lingkungan
Adanya penjaga atau pengasuh.
Cara Pencegahan :
a. Pemahaman tingkat perkembangan dan  tingkah laku anak.
b.
Kualitas asuhan meningkat.
c.
Lingkungan aman.



Masa Bayi 
      Jenis kecelakaan : Aspirasi benda, jatuh, luka bakar, keracunan, kurang O2.
Pencegahan
a. 
Aspirasi : bedak, kancing, permen (hati-hati).
b.
Kurang O2 : plastic, sarung bantal.
c.
Jatuh : tempat tidur ditutup, pengaman (restraint), tidak pakai kursi tinggi.
d. Luka bakar
: cek air mandi sebelum dipakai.
e. Keracunan
: simpan bahan toxic dilemari.
 
2. Masa Toddler
Jenis kecelakaan :
a.
Jatuh/luka akibat mengendarai sepeda.
b.
Tenggelam.
c.
Keracunan atau terbakar.
d.
Tertabrak karena lari mengejar bola/balon.
e.
Aspirasi dan asfiksia.
Pencegahan :
a.
Awasi jika dekat sumber air.
b.
Ajarkan berenang.
c.
Simpan korek api, hati-hati terhadap kompor masak dan strika.
d.
Tempatkan bahan kimia/toxic di lemari.
e.
Jangan biarkan anak main tanpa pengawasan.
f.
Cek air mandi sebelum dipakai.
g.
Tempatkan barang-barang berbahaya ditempat yang aman.
h.
Jangan biarkan kabel listrik menggantung  & mudah ditarik.
i.
Hindari makan ikan yang ada tulang dan makan permen yang keras.
j.
Awasi pada saat memanjat, lari, lompat karena sense of balance.
3. Pra Sekolah
Kecelakaan terjadi
karena anak kurang menyadari potensial bahaya : obyek panas, benda tajam, akibat naik sepeda misalnya main di jalan, lari mengambil bola/layangan, menyeberang jalan.
Pencegahan ada 2 cara ;
1.
Mengontrol lingkungan.
2.
Mendidik anak terhadap keamanan dan potensial bahaya.
   a.
Jauhkan korek api dari jangkauan.
   b.
Mengamankan tempat-tempat yang secara potensial dapat membahayakan anak.
   c.
Mendidik anak :
·                Cara menyeberangjalan.
·                Artirambu-rambulalulintas.
·                Cara mengendaraisepeda yang aman&peran orang tua = perlubelajarmengontrol       lingkungan.
4. Usia Sekolah
a.
Anak sudah berpikir sebelum bertindak.
b.
Aktif dalam kegiatan : mengendarai sepeda, mendaki gunung, berenang.
Perawat mengajarkan keamanan :
a.
Aturan lalu-lintas bagi pengendara sepeda.
b. Aturan
yang aman dalam berenang
c.
Mengawasi pada saat anak menggunakan alat berbahaya : gergaji, alat listrik.
d.
Mengajarkan agar tidak menggunakan alat yang bisa meledak/terbakar.

5. Remaja
à Penggunaan kendaraan bermotor bila jatuh dapat : fraktur, luka pada kepala
à Kecelakaan karena olah raga.
Pencegahan
a. Perlu petunjuk dalam penggunaan kendaraan bermotor sebelumnya ada negosiasi antara   orang tua dengan remaja.
b. Menggunakan
alat pengaman yang sesuai.
c.
Melakukan latihan fisik yang sesuai sebelum melakukan olah raga. 

Psikologis
       a. Mengenai adanya dorongan untuk miksi dan defikasi.
b.
Kemampuan berkomunikasi : verbal dan non verbal mengindikasikan dorongan untuk miksi atau defikasi.
c.
Kemampuan kognitif : meniru dengan tepat tingkahlaku dan mengikuti pengarahan.
d.
Mengekspresikan keinginan untuk menyenangkan orang tua.
e.
Mampu duduk atau jongkok diatas toilet 5 – 10 menit tanpa cerewet atau turun.
f.
Mengikuti tingkat kesiapan anak.
g.
Keinginan untuk meluangkan waktu : perlu kesabaran dan pengertian.
h.
Tidak ada stress keluarga atau perubahan seperti : perceraian, pindah rumah, mendapat adik baru atau akan berlibur.
i.
Memberi pujian jika anak berhasil.
Sibling Rivalry
Keluarga mendapat
bayi baru : dapat menimbulkan krisis bagi toddler. 
Toddler tidak membenci atau marah pada bayi, ttp karena :
a.
Perubahan merasa ada saingan.
b.
Perhatian ibu terbagi.
c.
Kebiasaan rutin menjadi berubah menyebabkan anak bertingkahlaku invantil

Perlu persiapan toddler untuk menerima kehadiran saudara kandungnya mulai  sejak bayi dalam kandungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar